<p><strong>SKOR.id</strong> - Seminar olahraga internasional yang digelar oleh United Nations of Counter Terrorism (UNOCT) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di Discovery Kartika Plaza Hotel, Badung, Bali, berakhir, Kamis (3/10/2024).</p><p>Seminar yang bertajuk Harnessing the Power of Sport and its Values to Strengthen Social Cohesion and Impact on Community Resilience itu menghadirkan narasumber dari beragam background.</p><p>Mulai dari FIFA, UEFA, AFC, PSSI, Premier League, Kemenpora, United Nations, akademisi dari SKGS UI, International Olympic Committee (IOC), FIGC, beberapa NGO luar dan dalam negeri, hingga BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).</p><p>Seminar yang bergulir selama tiga hari ini pun menghasilkan banyak rekomendasi, antara lain diperlukannya peningkatan konten Kurikulum Olahraga sebagai media untuk membangun kohesi sosial di Sekolah-sekolah.</p><p>Kolaborasi antar kementerian/lembaga dan universitas dengan pelaku industri olahraga dalam hal Safeguarding, penanaman nilai-nilai sosial.</p><p>Kemudian kolaborasi antara penyelenggara event dan aparat keamanan dalam inisiatif olahraga dan stop rasisme di segala penjuru dunia.</p><p>Rekomendasi lain yang lahir adalah hentikan hate speech yang bahayanya bisa lebih besar dari terorisme dan ekstremisme. Desain besar pengamanan tidak lagi bicara keamanan dan keselamatan saja akan tetapi juga kenyamanan.</p><figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/ADY_6619111_1bfd887e24.jpg" alt="Potret Narsum dan peserta seminar olahraga international."><figcaption>Potret narasumber dan peserta di seminar olahraga international yang digelar oleh UNOCT dan Kemenpora. (Dok.GGN Foundatio)&nbsp;</figcaption></figure><p>Beberapa rekomendasi yang hadir juga berupa alat ukur yang sudah ada di Eropa; contohnya aplikasi integritas yang sudah diterapkan oleh UEFA dan ke depan bisa menjadi referensi bagi PSSI.</p><p>Terkait steward yang biasanya berasal dari volunteer atau orang-orang yang terkadang belum memiliki pengalaman untuk menangani manajemen kerumunan dibutuhkan standarisasi steward agar kualitas steward &nbsp;terus berkembang.</p><p>Agar nantinya level mereka bisa mencapai tidak hanya di regional, tapi bisa nasional, hingga ke event internasional.</p><p>Sementara soal rencana pemerintah yang mengincar menjadi tuan rumah Olimpiade 2036, harus ada master plan dari sisi keolahragaan sebagai bagian dari membangun masyarakat yang tangguh</p><p>Peserta seminar yang baru kali pertama diselenggarakan di Indonesia itu sepakat bahwa olahraga, apapun jenisnya, adalah alat diplomasi yang sangat efektif untuk menangkal ekstremisme.</p><p>Menpora RI, Dito Ariotedjo, pun berharap segera ada tindak lanjut yang konkret untuk kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dan UNOCT setelah event seminar olahraga internasional ini.</p><p>“Kami telah berbicara kepada UNOCT khususnya Global Sports untuk segera membuka kantor di Indonesia. Karena ke depan, Indonesia akan semakin besar olahraganya. Saya yakin, pemerintah yang akan datang bakal semangat mencari event kelas dunia, apalagi Olimpiade,” kata Menpora Dito.</p><figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Dito_Ariotedjo_Kemenpora_UNOCT_f90e2e5d47.jpeg" alt="Menpora RI, Dito Ariotedjo."><figcaption>Menpora RI, Dito Ariotedjo saat membuka kegiatan seminar international di Bali, Selasa (1/10/2024). (dok.GGN Foundation)</figcaption></figure><p>“Jadi kehadiran, kolaborasi, UN, UNOCT, Global Sports, bersama dengan Kemenpora, Kemenlu, ini akan menambah nilai Indonesia makin dipercaya dunia, dan bagaimana nanti kita mempersiapkan grassroot kita, masyarakat kita, untuk menyambut event-event dunia ke depannya,” tambahnya.</p><p>Valerio de Divitiis selaku Programme Coordinator Global Sports Programme UNOCT menjelaskan bahwa acara olahraga besar sering kali menjadi target menarik bagi ekstremisme, karena mereka mampu mengundang kerumunan yang sangat besar.</p><p>Oleh karena itu, manajemen kerumunan yang baik sangat penting dalam menurunkan risiko.</p><p>"Manajemen kerumunan yang efektif membutuhkan perencanaan dan tindakan adaptif yang mengurangi kebutuhan akan pengendalian kerumunan, yang biasanya ditegakkan oleh otoritas polisi atau keamanan pribadi dan dapat memengaruhi suasana acara olahraga yang tenang dan menyenangkan,” ujar Valerio de Divitiis.</p><p>Valerio de Divitiis juga menekankan pentingnya membedakan antara crowd management, yang merupakan proses perencanaan untuk keamanan, dan crowd control, yang merupakan tindakan reaktif.</p><p>Ratu Tisha Destria, Wakil Ketua Umum PSSI dalam sesi penutupan menyatakan, saatnya olahraga, khususnya sepak bola, memberikan dampak besar untuk komunitas.</p><p>"Tiga hari ini kita berbicara dampak untuk kohesi sosial, pencegahan terhadap kekerasan, perlindungan anak dan ke depan dapat berkontribusi untuk membangun pemuda indonesia yg tangguh. Saatnya ke depan kita bersinergi, seperti yang ditunjukkan dalam tiga hari ini," ungkap Ratu Tisha.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/RuD4NgI5JLY?si=3ZTSDv4b_PQQYfht" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Seminar olahraga internasional yang digelar oleh UNOCT dan Kemenpora RI di Discovery Kartika Plaza Hotel, Badung, Bali, berakhir, Kamis (3/10/2024). 

Semua berita terkini tentang tenis, voli, MMA, renang, atletik, WSBK, Formula E, dan masih banyak lainnya.

Other Sports

Olahraga Alat Diplomasi Efektif untuk Mencegah Ekstremisme

<p><strong>SKOR.id</strong> - United Nations of Counter-Terorism (UNOCT) bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI (Kemenpora RI) menggelar seminar internasional di Discovery Kartika Plaza Hotel, Badung, 1-3 Oktober 2024.</p><p>Seminar olahraga tersebut bertajuk <i>Harnessing the Power of Sports and its Values to Strengthen Social Cohesion and Impact on Community Resilience</i>, yang diikuti oleh ratusan peserta dari security officer klub-klub Liga 1 dan Liga 2.</p><p>Kemudian ada juga perwakilan dari akademisi, Asprov PSSI, hingga para pemangku kepentingan olahraga lainnya. Seminar olahraga internasional ini untuk pertama kalinya digelar di Indonesia.</p><p>Seminar ini dibuka langsung oleh Menpora RI, Dito Ariotedjo, Selasa (1/10/2024) pagi. Selain itu, dalam pembukaan ini Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, Gita Sabharwal selaku United Nations Resident Coordinator in Indonesia.</p><p>Lalu Valerio de Divi (Koordinator UNOCT Global Sports Programme), dan Athor Subroto (School of Strategic and Global Studies Universitas Indonesia).</p><p>Dalam sambutannya, Menpora Dito menilai bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi yang baik agar &nbsp;olahraga Indonesia juga ikut berperan membawa pesan perdamaian.</p><p>"Tadi kami sudah berbicara di atas panggung bersama Mr. Valerio, dan sudah <i>deal</i> dengan <i>pilot project</i> langsung di Indonesia," ujar Menpora Dito.</p><p>"Bagaimana bersama UNOCT dan Global Sports, olahraga bisa memastikan keamanan nasional kita dan bisa mereduksi, preventif, dari gerakan ekstremis yang akan dihilangkan melalui gerakan olahraga," jelasnya.<br><br>Menteri berusia 34 tahun itu menambahkan, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, juga ingin menjadikan Indonesia negara yang ramah dan salah satu kampanyenya adalah dengan menggelar berbagai event internasional olahraga.</p><figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Dito_Ariotedjo_Kemenpora_UNOCT_f90e2e5d47.jpeg" alt="Menpora RI, Dito Ariotedjo."><figcaption>Menpora RI, Dito Ariotedjo saat membuka kegiatan seminar international di Bali, Selasa (1/10/2024). (dok.GGN Foundation)</figcaption></figure><p>Sementara itu, Ratu Tisha Destria mengungkapkan ini adalah ajang yang bagus bagi seluruh insan olahraga untuk bertukar pikiran membuat satu perdamaian, satu misi, yang sangat penting ke depannya untuk pemuda dan olahraga.<br><br>“Terkadang kita sebagai insan olahraga terlalu eksklusif, jika ada masalah, kita mencari solusi sendiri. Akan tetapi, mungkin solusi itu sudah ditemukan di tempat lain," kata Ratu Tisha.</p><p>"Oleh karena itu, khususnya untuk kita yang merupakan keluarga besar sepak bola, untuk bisa membuka diri. Saatnya kita bersama-sama bersinergi untuk memajukan bangsa kita, Indonesia,” ucapnya.<br><br>Selain itu, dalam kesempatan ini Ratu Tisha juga kembali mengingatkan tentang terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa hingga 135 orang.<br><br>“Hari ini tepat mengenang tragedi horor dalam sepak bola kita (Tragedi Kanjuruhan) dua tahun lalu. Kolaborasi adalah jalan satu-satunya untuk memecahkan permasalahan kita," ungkap Ratu Tisha.</p><p>"Untuk football family yang saya banggakan dan cintai, saatnya kita stepback untuk menulis, berkonsep satu sama lain, untuk melahirkan karya-karya baru ke depannya. Semoga ini menjadi inspirasi yang tumbuh di hati insan masing-masing."</p><p>Gita Sabharwal yang mewakili United Nations menilai sepak bola yang merupakan olahraga terpopuler bisa menjadi contoh bahwa budaya antarnegara mampu terkoneksi satu sama lain.</p><p>“Kami dari PBB bisa melihat bahwa atlet-atlet ini bisa menjadi penggerak untuk kita mencapai tujuan perdamaian. Anak-anak muda tentunya perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan kita ini,” katanya.</p><p>Sementara menurut Valerio de Divi, kekuatan olahraga bisa digunakan untuk membangun kerukunan dan ketahanan sosial.</p><p>“Acara olahraga ditargetkan karena dihadiri banyak penonton dan turis. Olahraga bisa memberikan pembelajaran sosial dalam keterampilan seperti kepercayaan diri, memberi tahu kita semua warga dunia ada pengelolaan konflik, penyelesaian masalah, ini semua difasilitasi oleh olahraga lewat kontribusi pelatih dan administrator olahraga,” tuturnya.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/SW-Ba1DCQJk?si=aKvZadmf_xZChEZY" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

UNOCT bekerja sama dengan Kemenpora RI menggelar seminar internasional di Bali, 1-3 Oktober 2024.

Olahraga Bisa Berperan Membangun Kohesi Sosial dan Komunitas yang Tangguh

<p><strong>SKOR.id -</strong> PSSI beserta para anggota mereka terus mencoba melakukan berbagai inovasi dalam pengembangan sepak bola Indonesia.&nbsp;</p><p>Teranyar, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jambi berinisiatif untuk menggelar <i>National Conference of Football dan Sciences</i> (Konferensi Nasional Sepak Bola dan Sains) di RCC Jambi, 28-29 Agustus 2024.</p><p>Menurut Reza Hadinata selaku Ketua Penyelenggara Konferensi Nasional Sepak Bola dan Sains mengatakan, tujuan dari acara ini adalah sepak bola dinilai juga perlu didukung oleh sains dari para akademisi dan ahli.&nbsp;</p><p>Nah, melalui konferensi ini dengan berkumpulnya para ahli dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, diharapkan ke depannya bisa berkelanjutan sehingga PSSI memiliki lembaga riset atau litbang untuk kemajuan persepakbolaan yang ingin dicapai.</p><p>Masih menurut Reza Hadinata, kegiatan ini pun mendapatkan respons positif dari PSSI pusat. Bahkan, akan dihadiri oleh Ketum PSSI, Erick Thohir, serta Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo.</p><p>Selain itu, Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, beserta Ketua Asprov PSSI Jawa Barat, Tommy Apriantono bakal menjadi pembicara atau <i>keynote speaker</i> dalam kegiatan ini.</p><p>Ratu Tisha menjadi pembicara dalam keahliannya soal <i>Management Law and Humanities of Sport</i>, sementara &nbsp;Tommy Apriantono sebagai ahli <i>Physiology Exercise and Sport Biomechanics</i>.</p><figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_f464a4c116.jpeg" alt="Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria (Hendy Andika/Skor.id)."><figcaption>Waketum PSSI, Ratu Tisha, menjadi salah satu <i>keynote speaker</i> dalam Konferensi Nasional Sepak Bola dan Sains yang digelar Asprov PSSI Jambi. (Grafis: Hendy Andika/Skor.id)</figcaption></figure><p>Adapun bidang tulisan yang diterima pada konferensi ini adalah di bidang <i>science of football</i> meliputi <i>football medicine, football technology, football physiology, football nutrition, football beomechanice and physics</i>.&nbsp;</p><p>Sedangkan di bidang <i>social sciences of football</i> meliputi <i>football management &amp; industry, football psychology, football sociology, football for development</i> dan <i>sport education (football)</i>.&nbsp;</p><p>“Para ahli yang terlibat pada <i>Conference of Football and Sciences</i> ini terlebih dahulu mengirimkan artikel hasil riset mereka yang akan kami bahas sepanjang acara tersebut,” kata Reza, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Asprov PSSI Jambi.</p><p>“Nantinya setiap kebijakan dan pengembangan yang dilakukan dasarnya adalah riset, ilmu pengetahuan dan teknologi terbarukan. Ini menjadi pertama kali di Indonesia dan kita mulai dari Provinsi Jambi,” lelaki yang juga dosen Universitas Jambi ini menjelaskan.</p><p>Sementara itu, akademisi yang juga sebagai pembica Endarman Saputra menjelaskan, sebenarnya acara ini sudah direncanakan pada tahun lalu. Namun lantaran kesibukan di PSSI pusat, baru bisa dilaksanakan pada bulan ini.</p><p>“Ide awal dibuatnya acara tersebut dari obrolan rekan-rekan akademisi yang menginginkan sepak bola di Jambi tumbuh dan dibangun dengan ilmu seiring kemajuan teknologi dan zaman. Mengingat dalam tubuh Asprov PSSI Jambi banyak berlatar belakang akademisi, timbul lah ide tersebut,” ucap Endarman.</p><p>“Kami yakin dan percaya bahwa sepak bola juga harus dibangun dengan ilmu, dan harus dibangun secara bersama-sama. Salah satu tujuan itu, kami coba mengumpulkan para akademisi, ilmuwan dan praktisi dari seluruh Indonesia. Alhamdulillah mendapat respons dan berminat. Kami sudah dapat peserta dari Papua, Yogyakarta, Bandung, Medan, Padang, dan banyak lagi,” tambahnya.</p><p>Selain itu, Endarman menuturkan bahwa ini adalah kesempatan emas untuk menjadi bagian dari perubahan yang diharapkan ke depannya.</p><p>“Di dunia sepak bola saya kira sudah terlalu banyak komentator oleh suara-suara kritis tanpa solusi. Kita butuhkan saat ini adalah masukan positif, ide-ide kreatif dan inovasi untuk membawa sepak bola kita ke level yang lebih tinggi lagi,” ujarnya.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/WZpHrku1xyE?si=-BkX7ObcVhVhy7RZ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Asprov PSSI Jambi bakal menggelar Konferensi Nasional Sepak Bola dan Sciences pada 28-29 Agustus 2024.

National

Pertama di Indonesia, Konferensi Nasional Sepak Bola dan Sains Bakal Digelar di Jambi

<p><strong>SKOR.id</strong> - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur (Jatim) telah melangsungkan kongres tahunan di Hotel Sheraton, Surabaya, pada Rabu (17/7/2024).</p><p>Diikuti 52 klub dan 37 Asosiasi Kabupaten atau Asosiasi Kota (Askab/Askot), beberapa aspek telah dibahas, salah satunya terkait target dan program peningkatan kualitas sepak bola Indonesia, khususnya di Jatim.</p><p>Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh, mengungkapkan, meskipun semua program sudah terlaksana, namun ada satu ang harus segera dilaksanakan yaitu Workshop Askab/Askot maupun klub.</p><p>“Untuk program kerja sudah terlaksana, mulai dari <i>grassroots</i>, kelompok umur 13, 14, 15 hingga Liga 3. Cuma satu yang belum, dan ini sangat penting, yaitu Workshop. Dan setelah Kongres ini bisa kami prioritaskan,” ujar Ahmad Riyadh.</p><p>Menurutnya, profesionalisme dalam pengelolaan sepak bola Askab dan Askot akan melahirkan pemain yang berkualitas dan tentunya dapat berkontribusi untuk sepak bola Tanah Air.</p><p>Selain itu, Asprov PSSI Jatim juga merupakan satu-satunya asprov di Indonesia yang sudah membentuk Asosiasi Pelatih.</p><p>“Jumlahnya 680 anggota, yang akan menjadikan silabus kepelatihan yang kami sah-kan pada Kongres tahun lalu bisa dilaksanakan ya kurikulum sesuai,” Ahmad Riyadh menjelaskan.</p><p>Tidak hanya itu, jumlah wasit di Asprov PSSI Jatim juga terbanyak, yaitu 400 pengadil yang siap ditugaskan.</p><div class="raw-html-embed"><blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/C9iwIoTy9A0/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:540px; min-width:326px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:16px;"> <a href="https://www.instagram.com/p/C9iwIoTy9A0/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" background:#FFFFFF; line-height:0; padding:0 0; text-align:center; text-decoration:none; width:100%;" target="_blank"> <div style=" display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display:block; height:50px; margin:0 auto 12px; width:50px;"><svg width="50px" height="50px" viewBox="0 0 60 60" version="1.1" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink"><g stroke="none" stroke-width="1" fill="none" fill-rule="evenodd"><g transform="translate(-511.000000, -20.000000)" fill="#000000"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style=" color:#3897f0; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:550; line-height:18px;">View this post on Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"><div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg)"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style=" width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/p/C9iwIoTy9A0/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none;" target="_blank">A post shared by 𝐏𝐒𝐒𝐈 𝐉𝐚𝐰𝐚 𝐓𝐢𝐦𝐮𝐫 (@pssijatim)</a></p></div></blockquote> <script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></div><p>Selanjutnya, untuk pengembangan kualitas sepak bola, Ahmad Riyadh tidak ingin hanya berkutat di Jatim. Saat ini, Asprov PSSI Jatim sudah melakukan komunikasi terhadap 6 Asprov lainnya, termasuk Maluku dan Papua.</p><p>“Jadi kami bisa saling tukar pelatih dengan daerah-daerah lain, begitu juga pemain. Memang persatuan dan kerja sama sangat penting, dan <i>output</i>-nya untuk Indonesia,” kata Riyadh.</p><p>Pada Kongres PSSI Jatim 2024, ia juga berpesan kepada pimpinan daerah bahwa untuk meningkatkan kualitas sepak bola agar tidak membangun stadion yang terlalu megah, melainkan lebih mengedepankan pembangunan tempat latihan.</p><p>Kongres PSSI Jatim 2024 juga dihadiri Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria, yang menyatakan bahwa ada empat tipe anggota dalam PSSI. Pertama, anggota yang menurut.</p><p>Kedua, anggota yang suka mencontoh. Ketiga, anggota yang selalu menurut, mencontoh dan memberikan kritik. Keempat adalah anggota yang menurut, mencontoh, mengkritik dan memberikan solusi.</p><p>“Untuk Asprov PSSI Jatim ini berada di urutan teratas, urutan keempat. Jadi tidak hanya diam, tapi mengkritik, juga mengeluarkan program baru,” kata Ratu Tisha.</p><p>Ia pun menambahkan ada program yang sedang dan harus dikejar oleh PSSI. Salah satunya terkait kepelatihan. Jika di luar negeri pertumbuhan pelatih hingga 80.000 tiap tahun, sementara di Indonesia hanya 6.000 per tahun.</p><p>“Saat ini sistemnya yang harus kami bongkar, dan saya minta ini di diskusikan oleh Asprov Jatim agar kita membuat suatu terobosan yang berbeda,” Ratu Tisha memungkasi.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/aXZR3033D20?si=k7GRDAvIwhx-b8Hl" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh, mengungkapkan target plus ada penilaian dari Ratu Tisha, Wakil Ketua Umum PSSI.

Gelar Kongres Tahunan, Asprov PSSI Jatim Targetkan Peningkatan Kualitas Sepak Bola Indonesia

<p><strong>SKOR.id -</strong> Kursus wasit untuk Liga 1 2024-2025 telah tuntas digelar, Jumat (5/7/2024). Rangkaian kursus tersebut sudah digelar di Depok sejak 29 Juni 2024.</p><p>Sebenarnya, kursus wasit yang dilakukan untuk Liga 1 musim depan bukan hanya lima hari. Melainkan sudah sejak tiga bulan lalu, dengan berbagai pelatihan yang intensif. Termasuk dalam penerapan video assistant referee (VAR) yang memang akan digunakan secara penuh di Liga 1 mulai musim depan.</p><p>“Saya berharap, ke depannya wasit Indonesia akan semakin kompeten bersaing di dunia internasional memperbaiki kualitas tekniknya dan pastinya berintegritas,” kata Ratu Tisha Destria, Wakil Ketua Umum PSSI, seperti dikutip laman resmi PSSI.</p><p>Lebih lanjut, Tisha menuturkan PSSI di area pengembangan sepak bola terus melakukan inovasi. Dia pun menjelaskan, ada tiga bagian besar pembahasan materi yang disampaikan selama kursus berlangsung.</p><p>“Di sini pelatihannya terbagi menjadi tiga bagian besar, pertama yang sudah kita lakukan tiga bulan sebelumnya, adalah persiapan fitness atau kebugaran mereka, yang saat ini di liga kita untuk pertama kalinya dilakukan dengan menggunakan fitness test level 1,” kata Tisha.</p><p>“Ini perlu diapresiasi, kepemimpinan Erick Thohir, yang berani menerapkan FIFA fitness test level 1. Tak mudah dilakukan, perlu persiapan sampai satu setengah tahun, hingga kita bisa sampai hari ini,” jelasnya.</p><p>Tisha melanjutkan, bagian kedua dari kursus ini adalah berupa pengetahuan untuk praktik permainan, instruktur teknik dan lain sebagainya yang dipimpin oleh Toshiyuki Nagi dan Yoshimi Ogawa dari Jepang.</p><p>“Ketiga, persiapan mengenai VAR. Seperti yang kita ketahui bersama, selama satu tahun terakhir sudah sangat komprehensif, akan tetapi dalam lima hari terakhir ini, kita mengintegrasikan ketiga aspek tersebut di dalam satu kursus teknikal yang dipimpin oleh instruktur dari FIFA, yakni Subkhiddin Mohd Salleh,” ujarnya.</p><p style="margin-left:0px;">Selain itu, Tisha juga berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan sepak bola Indonesia, termasuk para Asprov PSSI yang ikut mendukung pembinaan dan grassroot dari perwasitan.</p><p style="margin-left:0px;">“Kami sudah siap. Seluruh wasit dan elemen sudah siap, tidak ada kata tidak siap. Ini saatnya untuk berlaga, dan menunjukkan hasil latihan selama ini,” tegasnya.</p><p style="margin-left:0px;">Sekadar informasi, kuota wasit Liga 1 2024-2025 adalah sebanyak 29 wasit dan 46 asisten wasit. Mereka yang mengikuti kursus adalah wasit dan asisten wasit yang memiliki performa baik dalam satu musim terakhir lewat penilaian yang objektif.</p><p style="margin-left:0px;">Liga 1 2024-2025 direncanakan akan digelar mulai 9 Agustus 2024. Ada 18 klub yang bakal berkompetisi untuk menjadi yang terbaik di ajang tersebut.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/2sfE68E3BRU?si=lEq7H1JlCGOuqIHu" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div><p style="margin-left:0px;"><br><br>&nbsp;</p>

Kursus wasit untuk Liga 1 2024-2025 telah tuntas digelar pada 5 Juli 2024.

Liga 1

Kursus Tuntas, Wasit Liga 1 2024-2025 Siap Bertugas

<p><strong>SKOR.id -</strong> Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam kepelatihan di Indonesia.</p><p>Hal itu disampaikannya saat membuka acara FIFA Coach Education Leader’s Knowledge Exchange Programme (KXP) di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (01/07/2024). Acara ini diselenggarakan FIFA selama empat hari yang dihadiri 20 negara dari AFC (Asia) dan OFC (Oseania).</p><p style="margin-left:0px;">“Ada tiga poin tantangan yang dihadapi dalam kepelatihan di Indonesia, selama lima tahun ini, dan juga menjadi pembelajaran ke depannya dengan realitas yang dihadapi,” kata Ratu Tisha, seperti dikutip laman resmi PSSI.&nbsp;</p><p style="margin-left:0px;">“Dari tahun 2015 sampai 2017, sepanjang itu Indonesia di-<i>suspend</i> oleh FIFA. Itu adalah masa yang sulit bagi pendidikan pelatihan kami. Karena saat itu, mereka bebas untuk membeli dan menjual lisensi di akar rumput. Hal itu menyebabkan kami tidak bisa mengetahui siapa yang memegang lisensi yang benar atau tidak.”&nbsp;</p><p style="margin-left:0px;">“Jadi kami berjuang di pendidikan kepelatihan, dalam hal merapikan dan mengumpulkan <i>database</i>. Butuh waktu yang lama hingga hampir tujuh tahun, untuk tiba di titik saat ini. Kini kami bertransformasi di koridor yang tepat dalam hal pendidikan kepelatihan. Hal lain yang disoroti adalah mensinkronisasi pelatihan pemain di klub dan Tim Nasional.”</p><p style="margin-left:0px;">“Pada akhirnya nanti, saya berharap kami mendapatkan jawaban dan solusi atas permasalahan yang kami hadapi dengan adanya kegiatan ini,” jelasnya.</p><p style="margin-left:0px;">FIFA memang mengadakan acara ini dengan tujuan untuk mempertemukan para anggota mereka untuk saling berbagi pengalaman serta wawasan satu sama lain. Dengan adanya program KXP para anggota asosiasi juga dapat membangun koneksi antar instruktur pelatih.</p><figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Ratu_Tisha_dan_peserta_Dok_PSSI_d24301e542.jpeg" alt="Ratu Tisha dan peserta FIFA Coach Education Leader’s Knowledge Exchange Programme (KXP) di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (01/07/2024). (Dok. PSSI)"><figcaption>Ratu Tisha dan peserta FIFA Coach Education Leader’s Knowledge Exchange Programme (KXP) di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (01/07/2024). (Dok. PSSI)</figcaption></figure><p style="margin-left:0px;">“Kegiatan ini yang merupakan program pertukaran pengetahuan, kombinasi wilayah dari Asia dan Oseania adalah untuk mendukung dan juga memberikan peluang kepada <i>Head of Education</i> atau pemimpin dari&nbsp;instruktur pelatih&nbsp;di negara anggota FIFA, untuk bersama-sama membahas tantangan, solusi. Jadi kami bisa membantu mengembangkan pendidikan kepelatihan di negara anggota kami,” ucap Moh. Basir, Senior Manager Coach Education of FIFA.</p><p style="margin-left:0px;">“Adapun materinya, kami memiliki konten yang berbeda-beda, dari segi pendidikan kepelatihan, <i>leader role</i> (tergantung dari peran apa yang mereka mainkan), juga area lain seperti <i>Purpose, People, Process, Programme, Pathway, Partnership</i>, dan yang lainnya,” dia menambahkan.</p><p style="margin-left:0px;">Lebih lanjut, Basir berharap, hasil dari acara ini nantinya para peserta akan memiliki kemampuan dan bekal untuk memperbiki serta mengembangkan dirinya sebagai instruktur pelatih dalam mengelola pendidikan kepelatihan.</p><p style="margin-left:0px;">Selain itu, kegiatan ini sengaja dirancang untuk mengatasi beberapa masalah yang dihadapi oleh instruktur pelatih negara anggota asosiasi.</p><p style="margin-left:0px;"><span style="background-color:rgb(255,255,255);color:rgb(56,56,56);font-family:&quot;Open Sans&quot;, sans-serif;">Bertemu dan mendengarkan pendapat orang lain akan membantu mereka menentukan standar dan membuat perbandingan. Aktivitas yang dilakukan ini, dapat membantu menginformasikan pemikiran dan perencanaan ke depan. Segala bentuk masukan dari kolega, tamu, dan staf akan memandu mereka dalam menentukan bidang prioritas dalam pekerjaannya.</span></p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/aXZR3033D20?si=_41XfRu0z9ZkI75c" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div><p style="margin-left:0px;">&nbsp;</p>

Hal itu diungkapkan Ratu Tisha saat membuka FIFA Coach Education Leader's Knowledge Exchange Programme di Jakarta, Senin (01/07/2024).

Ratu Tisha Ungkap Tantangan Kepelatihan di Indonesia

<p><strong>SKOR.id</strong> - PSSI, melalui Departemen Perwasitan, melakukan seleksi lokakarya wasit dan asisten wasit untuk kompetisi Liga 3 2023-2024.</p><p>Kegiatan ini berlangsung di Depok dari tanggal 24 hingga 27 April 2024. Sebanyak 256 peserta mengikuti kegiatan ini, yang terdiri dari 120 orang wasit dan 136 orang asisten wasit.</p><p>Kursus hari pertama mulai dengan melakukan seleksi tes fitnes di pagi hari. Kemudian di siang harinya ada pemberian materi.</p><p>Kegiatan ini juga dipantau langsung oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria.</p><p>“Sesuai arahan bapak Ketua Umum PSSI Erick Thohir, kali ini kami mengadakan inovasi kembali, untuk area pembinaan di perwasitan PSSI," ujar Ratu Tisha, Kamis (25/4/2024).</p><p>"Saya berterima kasih kepada Asosiasi Provinsi PSSI, anggota kami yang telah terus konsisten dalam membina perwasitan di daerah-daerah,” tambahnya.</p><figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Wasit_Liga_3_5f4b8fab5b.jpeg" alt="Aksi wasit Indonesia yang sedang menjalankan seleksi untuk kompetisi Liga 3 tahun 2023-2024. (Dok. PSSI)"><figcaption>Aksi wasit Indonesia yang sedang menjalankan seleksi untuk kompetisi Liga 3 tahun 2023-2024. (Dok. PSSI)</figcaption></figure><p>“Hari ini kami telah menerima hasil seleksi dari wasit C1C yaitu kategori C1 nasional, namun ada di kategori C yaitu wasit-wasit yang bisa bertugas di kompetisi amatir PSSI level nasional,” dia menambahkan.</p><p>Ratu Tisha juga mengaku sangat senang atas kinerja para anggota PSSI, yakni Asosiasi Provinsi, karena telah mengirimkan wasit-wasit terbaik mereka.</p><p>“Terima kasih untuk seluruh Asosiasi Provinsi yang telah mengirimkan wasitnya, hari ini kami mengadakan seleksi kembali di tingkat nasional," kata mantan Wakil Presiden AFF itu.</p><p>Seleksi wasit Liga 3 ini terdiri dari tiga jenis, yang pertama adalah FIFA Fitness Test kategori 2, kedua adalah LotG (Law of the Game) Test, dan ketiga adalah video test.</p><p>Ratu Tisha pun berharap dengan adanya seleksi wasit ini, PSSI akan mendapatkan wasit-wasit yang berkualitas.</p><p>“Kita harapkan dengan seleksi yang semakin ketat, kita akan mendapatkan wasit-wasit yang going to the top dan semakin berkualitas,” dia memungkasi.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Rz2Pzk64-W8?si=JoYgSx-NpFRY9aCw" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

PSSI melalui Departemen Perwasitan melakukan seleksi lokakarya wasit dan asisten wasit untuk kompetisi Liga 3 2023-2024.

PSSI Seleksi Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 2023-2024

<p><strong>SKOR.id</strong> - PSSI terus berupaya meningkatkan kualitas wasit di sepak bola Indonesia.</p><p>Usai menggelar menggelar kursus penilai wasit dengan menggunakan sistem refer, mereka lanjut mengadakan seleksi dan kursus untuk wasit lisensi C1.</p><p>Kegiatan ini berlangsung mulai Sabtu (2/3/2024) di Bogor, Jawa Barat, dan sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis.</p><p>Pada hari pertama tersebut, seleksi tes fitness menjadi pembuka di pagi hari, dipantau langsung oleh anggota Komite Eksekutif (Exco ) PSSI, Rudi Yulianto.</p><p>Siangnya, ada pemberian materi berupa teori. Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, juga turut hadir.</p><p>"Terobosan kali ini dari perwasitan PSSI, tentunya atas arahan dan visi dari Ketua Umum PSSI, Bapak Erick Thohir, untuk bertransformasi menuju PSSI yang lebih maju dan lebih efektif serta efisien dalam menjalankan program," ujar Ratu Tisha.</p><p>Kursus dan seleksi wasit lisensi C1 ini dilakukan secara terpusat oleh PSSI, rencananya dibagi dalam dua gelombang.&nbsp;</p><p>Gelombang pertama ini akan berlangsung sampai 8 Maret mendatang, sementara yang kedua dijadwalkan pada Oktober.</p><p>"Pesertanya harus melewati seleksi yang ketat dan datang dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI. Kemudian mereka datang ke Jakarta, melakukan pra seleksi dengan menggunakan FIFA fitness test kategori dua yang merupakan kategori untuk top level referee. Baru mereka berhasil mengikuti kursus," papar Ratu Tisha.</p><p>Sebagai informasi, kandidat peserta dari C1 yang dimaksud adalah peserta atau wasit yang telah lulus lisensi C2 dan telah bertugas selama satu tahun lima bulan, serta lolos seleksi tes fitness yang dilaksanakan oleh Asprov.</p><figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/ratu_tisha_wasit_7b370cfa52.jpg" alt="ratu tisha kursus wasit c1"><figcaption>Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria (paling kanan), ikut menghadiri kursus dan seleksi untuk wasit berlisensi C1 di Bogor, 2 Maret 2024. (Media PSSI)&nbsp;</figcaption></figure><p>Seleksi wasit lisensi C1 yang dilaksanakan kali ini diikuti 35 peserta, yang 24 di antaranya lulus FIFA fitness test kategori dua.</p><p>Lebih membanggakan lagi, dua peserta yang mendapat lampu hijau adalah wasit wanita.</p><p>"Ini merupakan suatu kebanggaan karena C1 ini dipimpin langsung oleh instrukur FIFA dan kami mengedepankan kualitas nomor satu. Artinya, kursus ini tidak dipungut biaya, akan tetapi hanya melalui benar-benar seleksi yang ketat untuk mengedepankan kualitas," tambah Ratu Tisha.</p><p>Instruktur FIFA yang dimaksud ini adalah Subkhiddin Mohd Salleh, dibantu oleh Purwanto dan Jimmy Napitupulu, serta Pratap Singh.</p><p>Ratu Tisha berharap, dengan konsep ini, ke depannya Indonesia akan melahirkan wasit-wasit muda, termasuk wasit-wasit wanita, yang bisa mendongkrak jumlah wasit berkualitas dan bersaing di level Internasional.</p><p><strong>Daftar peserta kursus wasit PSSI yang lolos lisensi C1</strong>:</p><p>1. Nova Widianto - Asprov Kalimantan Selatan</p><p>2. Al Hakan Jazmi - Asprov Nanggroe Aceh Darussalam</p><p>3. Yuzadi - Asprov Sumatera Barat</p><p>4. Rahul Aquino - Asprov Sumatera Barat</p><p>5. Ali Muakhir - Asprov Jawa Tengah</p><p>6. Sholidin Usman - Asprov Jawa Tengah</p><p>7. Gilang Ramadhan - Asprov Jawa Timur</p><p>8. Agus Subandri - Asprov Jawa Timur</p><p>9. Abdul Nafi' - Asprov Jawa Timur</p><p>10. Eka Nurul Permatasari - Asprov Jawa Timur</p><p>11. Ahmad Rizal - Asprov Jawa Timur</p><p>12. Muslimin - Asprov Jawa Timur</p><p>13. Raden Samba - Asprov Jawa Timur</p><p>14. Muhammad Ismail - Asprov Jawa Timur</p><p>15. Tri Guntoro Adi Saputro - Asprov Jawa Timur</p><p>16. Nanda Hermawan - Asprov Sumatera Utara</p><p>17. Kartiwa - Asprov Jawa Barat</p><p>18. Yazid Zamzami - Asprov Jawa Barat</p><p>19. Alidza Adburrahman - Asprov Jawa Barat</p><p>20. Aedil Fitriansyah - Asprov Kalimantan Timur</p><p>21. Mellenia Dinda Saputri - Asprov Jawa Timur</p><p>22. Ardi Nurfauzi - Asprov Jawa Timur</p><p>23. M. Arsyan Septiawan A - Asprov Jawa Timur</p><p>24. Yudi Setiawan - Asprov Jawa Timur</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/cPYi8CRDAQ0?si=60JwEq7x2EpWCWJC" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

PSSI terus melakukan terobosan untuk meningkatkan kualitas wasit yang ada di sepak bola Indonesia.

Dua Wasit Wanita Lolos Seleksi dan Kursus Lisensi C1 yang Digelar PSSI

<p><strong>SKOR.id</strong> - PSSI memberikan pelatihan untuk penilai wasit dengan sistem baru bernama REFER (Referee Evaluation Resource) System, Kamis (22/2/2024).</p><p>Bertempat di Jakarta, acara ini dihadiri Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria dan Wakil Ketua Komite Wasit PSSI, Yoshimi Ogawa, dan dibantu oleh Jimmy Napitupulu.</p><p>Terdapat 16 peserta yang mengikuti kursus ini. Mereka adalah para penilai wasit dari Liga 1 dan Liga 2, plus enam penilai wasit baru.</p><p>Namun, untuk keikustertaannya pada pelatihan, dibagi menjadi dua. Tiga orang masuk di gelombang pertama, tiga lainnya pada gelombang kedua.</p><p>Untuk hari pertama, agendanya adalah pengenalan terhadap sistem, manfaat penilaian objektif dan cara membuat laporan, kemudian ada sesi tanya jawab di akhir kegiatan.</p><p>Para peserta mendapatkan materi dari Raymond Olivier (AFC Referee Instructor) dan Jeremy Kerner (Sports Fusion CEO).</p><p>Ratu Tisha mengatakan selama beberapa hari ke depan, akan ada kegiatan mengenai pengenalan terhadap sistem baru bernama REFER System.</p><p>Menurutnya sistem REFER ini bisa memberikan pengaruh terhadap perkembangan wasit di Indonesia. PSSI akan mengimplementasikannya di kompetisi musim baru 2024-2025.</p><p>“Sistem ini mengenai pelaporan penilai wasit yang baru. Adaptasi dari Liga Primer Inggris. Bahkan lebih mutakhir dari apa yang dipakai oleh JFA (Japan Football Association) di J-League," ujar Ratu Tisha.</p><p>"Saya mengucapkan terima kasih kepada Jeremy dan Raymond, saya berharap kerja sama kita bisa terus berlangsung, demi pengembangan wasit di Indonesia yang berkelanjutan," ia menambahkan.</p><p>Yosimi Ogawa menambahkan, penilai wasit pengertiannya adalah seseorang yang mengevaluasi dan menilai kinerja ofisial pertandingan.</p><div class="raw-html-embed"><blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/C3pleS0RkxR/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:540px; min-width:326px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:16px;"> <a href="https://www.instagram.com/p/C3pleS0RkxR/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" background:#FFFFFF; line-height:0; padding:0 0; text-align:center; text-decoration:none; width:100%;" target="_blank"> <div style=" display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display:block; height:50px; margin:0 auto 12px; width:50px;"><svg width="50px" height="50px" viewBox="0 0 60 60" version="1.1" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink"><g stroke="none" stroke-width="1" fill="none" fill-rule="evenodd"><g transform="translate(-511.000000, -20.000000)" fill="#000000"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style=" color:#3897f0; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:550; line-height:18px;">View this post on Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"><div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg)"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style=" width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/p/C3pleS0RkxR/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none;" target="_blank">A post shared by PSSI (@pssi)</a></p></div></blockquote> <script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></div><p>Biasanya mereka memberikan saran dan komentar konstruktif untuk membantu para wasit agar berkembang dan maju.</p><p>Penilai wasit tentu harus lebih tahu mengenai Law of The Game. Mereka juga adalah orang yang berperan penting dalam pengembangan dan penguatan wasit.</p><p>Kemudian, REFER System adalah suatu sistem baru yang menyediakan saran pengembangan yang jelas dan konsisten, tren dan analisis kerja, area yang berkelanjutan atau tertarget untuk pelatihan dan pengembangan individu dan kelompok ofisial pertandingan, secara <i>online</i>.</p><p>Oleh karena itu, skema penilaiannya adalah untuk menambah nilai dari penilai wasit, mendapatkan nilai bagi ofisial pertandingan, dan memperoleh nilai untuk semua kegiatan PSSI.</p><p>Manfaat dari sistem baru ini adalah menyediakan data kinerja berkualitas tinggi, membantu semua perangkat pertandingan untuk mencapai potensi maksimal mereka.</p><p>Selain itu juga menyediakan perangkat pengembangan pembelajaran mandiri bagi para ofisial pertandingan dan memungkinkan pembinaan yang produktif, menerapkan skema penilaian yang berdampak untuk menambah nilai nyata, dan menyediakan data kinerja yang bermakna bagi PSSI.</p><p>"Saya dan Jeremy sudah bekerja sama dalam mengembangkan suatu sistem baru untuk para penilai wasit yang dapat menilai secara akurat kinerja wasit. Jadi saya berharap untuk para penilai wasit ini untuk jangan sungkan bertanya," kata Raymond Olivier.</p><p>Jeremy Kerner mengatakan telah bekerja sama dengan Raymond selama 13 tahun untuk mengembangkan suatu sistem baru untuk membantu para penilai wasit memberikan penilaian kepada para wasit yang bertugas.</p><p>Kursus untuk grup pertama akan berlangsung hingga tanggal 25 Februari 2024. Lebih lanjut akan ada juga pelatihan praktek mengenai sistem REFER ini bagi para penilai wasit.</p><p><strong>Daftar Peserta Kursus Pelatihan REFER System untuk Penilai Wasit:</strong></p><p>1. Agus Hariyono – Jawa Timur<br>2. Mochamad Musyafak – Jawa Timur<br>3. Mugito – Jawa Timur<br>4. Heru Sugiri – Jawa Timur<br>5. I Made Johny Parera – Bali<br>6. Nurdin – Kalimantan Timur<br>7. Kusni – Kalimantan Timur<br>8. Taufik Ishak – Sulawesi Tengah<br>9. Jery Elly – Jawa Barat<br>10. M. Safei – Jawa Barat<br>11. Maryono – Jawa Tengah<br>12. Rahmad Hidayat – D.I Yogyakarta<br>13. Kasnari – DKI Jakarta<br>14. M. Khisfan – DKI Jakarta<br>15. Maslah Ihsan – Sumatera Utara<br>16. Aries Papuling – Maluku Utara</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/QPCt_Jv1Oho?si=J1a1cQoTo7x5iZdj" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha mengeklaim REFER System lebih bagus dari yang dipakai di Jepang.

Adaptasi dari Liga Primer Inggris, PSSI Gelar Kursus REFER System untuk Penilai Wasit

<p><strong>SKOR.id</strong> - Kecakapan menggunakan Video Assistant Referee (VAR) bakal menjadi salah satu poin dalam seleksi wasit Indonesia di masa depan.</p><p>Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, usai memantau uji coba penerapan VAR dalam pertandingan tak resmi di Lapangan JSI Resort, Megamendung, Kab. Bogor, Sabtu (17/2/2024) kemarin.</p><p>Diketahui, VAR akan segera dipakai di kompetisi sepak bola tanah air, dengan babak Championship Series Liga 1 2023-2024 menjadi ajang debutnya.</p><p>Saat ini, baru ada 13 wasit dan 22 asisten wasit yang lolos training dan diproyeksikan memimpin laga dengan VAR pada kesempatan tersebut.</p><p>Namun, PSSI berencana melipatgandakan jumlah itu dalam waktu dekat karena mereka akan mulai menerapkan VAR secara masif pada Liga 1 2024-2025.</p><p>"Kami akan menggelar training lanjutan untuk batch 2 dan batch 3, yaitu sisa wasit yang tak masuk daftar 13 dan 22 tadi, plus 24 (wasit) dan 48 (asisten wasit) Liga 2. Nanti ke depannya, kami berharap sinergi antara PSSI dengan Liga bahwa setiap kali seleksi wasit tiap tahunnya dalam registrasi, seleksi VAR ini rangkaian dari seluruh seleksi," kata Ratu Tisha.</p><figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/ferry_paulus_9f28c84b92.jpg" alt="ferry paulus - ratu tisha"><figcaption>Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria (kanan), berbincang dengan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ferry Paulus, usai memantau uji coba VAR di Lapangan JSI Resort, Megamendung, Kab. Bogor, 17 Februari 2024. (Teguh Kurniawan/Skor.id)</figcaption></figure><p>"Jadi, kalau biasanya refreshment selection itu cuma fitness test, FIFA test, dan Laws of the Game video test, nanti ada VAR test juga. Rangkaiannya akan menjadi satu," dia menambahkan.</p><p>Untuk Liga 1 2024-2025, PSSI menargetkan setidaknya akan 18 wasit dan 24 asisten wasit yang siap memimpin pertandingan dengan VAR.&nbsp;</p><p>"Apabila ada naik turun, itu nanti akan diambil lagi lisensi VAR-nya dari perwasitan sendiri. Jadi, sepenuhnya kami akan bersiap untuk SDM-nya," kata wanita lulusan ITB itu lagi.</p><p>Sebagai informasi, VAR kini akan diuji dalam beberapa laga resmi sebelum debut pada Championship Series Liga 1 2023-2024, Mei mendatang.</p><p>Salah satunya adalah di kejuaraan usia muda Elite Pro Academy (EPA) U-20, awal Maret. Kebetulan, pada saat itu, perwakilan FIFA juga akan datang ke Indonesia untuk melakukan pengecekan.</p><p>Jika operasionalnya dinilai bagus, harapan untuk melihat pertandingan sepak bola Indonesia dengan VAR akan segera menjadi kenyataan.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/QPCt_Jv1Oho?si=SXVAKzor5fGAzXl5" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kecakapan menggunakan Video Assistant Referee (VAR) bakal menjadi salah satu poin dalam seleksi wasit Indonesia di masa depan.

Latest Articles - Ratu Tisha